Kekristenan di zaman modern ini sudah semakin kabur atau semakin tidak jelas. Sulit rasanya membedakan mana
orang kristen dan yang mana yang bukan kristen. Karena semuanya tampak sama
dalam arti yang sesungguhnya.
Si Anom menyatakan dirinya seorang kristen karena dia telah terdaftar
menjadi anggota jemaat di sebuah gereja. Apakah benar demikian menjadi seorang
kristen?
Si Lusi menyatakan dirinya seorang kristen karena dia lahir dalam
keluarga kristen. Si Torang mengklaim dirinya seorang kristen karena dia rajin
ke gereja setiap hari minggu. Apakah seperti orang-orang ini yang disebut
kristen?
Ada lagi yang unik. Ketika kita bertanya kepada seseorang, “Apakah
saudara seorang kristen?” Yang seorang menjawab, “Saya seorang katolik.” Yang
satunya lagi menjawab, “Saya seorang protestan.” Teman yang lainnya lagi
berkata, “Saya seorang advent.” Yang lainnya lagi menjawab, “Saya methodist.” Dan yang lainnya lagi menjawab, “Saya
karismatik.”
Begitu banyaknya macam gereja saat ini. Dan belum lagi berbagai aliran
dan sekte. Pada hal mereka semua mengatakan bahwa mereka menggunakan alkitab
yang sama.
Keadaan ini sungguh sangat membingungkan. Yang mana sesungguhnya yang
bisa disebut kristen yang benar? Karena jika anggota sebuah gereja ditanya, mereka
mengaku bahwa merekalah yang benar. Gereja lain itu kurang benar.
Masing-masing anggota jemaat gereja berkata bahwa merekalah yang benar.
Gereja lain itu tidak benar. Bahkan ada sebagian yang mengatakan gereja
tertentu, atau gereja x sesat. Sungguh sangat aneh dan membingungkan.
Ada juga sebagian orang disebut orang kristen, atau dia sendiri mengaku
kristen karena dia mengenakan aksesoris kekristenan, seperti mengenakan kalung
salib.
Ada juga sebagian orang menyebut seseorang kristen karena dia menyapa
dengan “shalom”. Sebagian orang diklaim menjadi kristen karena mereka pergi ke
gereja.
Apakah memang betul demikian menjadi seorang kristen. Bagaimanakah
sesungguhnya seorang kristen sejati? Apakah hanya karena seseorang memakai
kalung salib langsung disebut seorang kristen? Pada hal kalung salib hanyalah
sebuah aksesoris, atau label yang dikenakan pada seseorang atau sesuatu.
Jadi muncul pertanyaan. Apakah seseorang yang mengenakan jas putih di
rumah sakit langsung disebut seorang dokter? Tentu saja tidak. Seseorang yang mengenakan
jas putih di rumah sakit tidak otomatis dipastikan seorang dokter. Karena
menjadi seorang dokter tidak bisa ditentukan hanya dengan jas putih.
Menjadi seorang dokter haruslah dipersiapkan dengan jalur pendidikan khusus,
kompetensi, skil, dan berbagai hal yang membuat seseorang menjadi dokter.
Demikian halnya seorang kristen sejati. Seseorang tidak otomatis menjadi
kristen sejati hanya karena mengenakan kalung salib, atau karena menyapa dengan
“shalom”.
Istilah kekristenan yang digunakan saat ini menjadi sangat membingungkan.
Betapa tidak. Berbagai orang bisa menentukan apakah seseorang kristen atau
tidak dari perasaan dan pikiran mereka sendiri.
Mereka disebut kristen karena mereka merasa atau berpikir demikian. Pada
hal kekristenan tidak boleh ditentukan oleh perasaan dan pemikiran saja. Oleh
karena itu firman Tuhan mengingatkan kita dalam 1 Tesalonika 5:21: Ujilah
segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Istilah kekristenan yang didefinisikan dalam kamus pun tidak dapat
menentukan dengan pasti tentang kekristenan itu. Dalam kamus Webster,
dikatakan: a Christian is “a believer in Christianity; of, pertaining to, or
professing belief in Christianity; relating to Christianity or its adherents.”
Berdasarkan pengertian yang diberikan
oleh kamus Webster ini dapat dikatakan bahwa setan pun bisa termasuk kristen. Dalam
Yakobus 2:19 dikatakan: “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi
setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa setan pun percaya kepada Yesus
Kristus. Bahkan mereka sampai gemetar. Tetapi hal itu tidak membuatnya menjadi
kristen.
Menjadi kristen dibutuhkan lebih dari sekedar percaya. Karena iman tanpa
perbuatan adalah mati (Yakobus 2:17).
Istilah kekristenan sekarang ini sungguh sangat membingungkan. Bukan saja
dalam pandangan secara umum. Dalam lingkungan budaya kehidupan kekristenan pun
sungguh sangat membingungkan kita.
Betapa tidak? Sekarang ini sungguh begitu banyak organisasi gereja yang
menamakan diri mereka kristen, seperti katolik, protestan, baptis, metodist, independen,
dan mormon.
Ada juga beberapa nama gereja yang terbentuk dari inspirasi pendirinya,
seperti gereja-gereja yang menamakan dirinya sebagai: gereja kristus, Gereja
Sidang Jemaat Allah, Gereja Rasul-Rasul, Saksi Jehova, dan lain sebagainya.
Ada juga gereja yang lahir atas dasar kesukuan dan letak geografisnya,
antara lain: HKBP, Gereja Jawa, Gereja Karo, Gereja Simalungun, Gereja
Pasundan, dan lain sebagainya.
Ada juga gereja yang didirikan atas dasar karakternya, seperti: Gereja
Tradisional, Gereja Moderat, Gereja Liberal, Gereja Konservative, Gereja
Radikal, dan lain sebagainya.
Semuanya itu menyebut diri mereka kristen. Masing-masing mereka mengklaim
bahwa diri merekalah yang benar. Makin aneh rasanya melihat keadaan kekristenan
sekarang ini.
Banyak orang yang haus dan ingin mendapatkan kekristenan sejati atau
kekristenan yang benar tapi sulit untuk mendapatkannya.Mengapa?
Sulit menemukan gereja yang merupakan kristen sejati atau kristen yang
benar sesuai definisi firman Tuhan dalam alkitab. Oleh karena itu kami
terdorong dan dipimpin oleh Roh Kudus untuk menulis mengenai hal ini.
Semoga dengan membaca tulisan ini pikiran saudara terbuka untuk meneliti lebih lanjut bagaimana menjadi kristen sejati. Apakah anda masih ada kemungkinan menjadi kristen sejati dengan terdaftar di gereja anda sekarang ini?
Semoga dengan membaca tulisan ini pikiran saudara terbuka untuk meneliti lebih lanjut bagaimana menjadi kristen sejati. Apakah anda masih ada kemungkinan menjadi kristen sejati dengan terdaftar di gereja anda sekarang ini?