google-site-verification: googlee10025ebf65670c5.html MENJADI KRISTEN SEJATI - Heldin Manurung

Jumat, 24 April 2020

APAKAH KEKRISTENAN ITU?


Kekristenan di zaman modern ini sudah semakin kabur atau semakin  tidak jelas. Sulit rasanya membedakan mana orang kristen dan yang mana yang bukan kristen. Karena semuanya tampak sama dalam arti yang sesungguhnya. 

Si Anom menyatakan dirinya seorang kristen karena dia telah terdaftar menjadi anggota jemaat di sebuah gereja. Apakah benar demikian menjadi seorang kristen? 

Si Lusi menyatakan dirinya seorang kristen karena dia lahir dalam keluarga kristen. Si Torang mengklaim dirinya seorang kristen karena dia rajin ke gereja setiap hari minggu. Apakah seperti orang-orang ini yang disebut kristen? 

Ada lagi yang unik. Ketika kita bertanya kepada seseorang, “Apakah saudara seorang kristen?” Yang seorang menjawab, “Saya seorang katolik.” Yang satunya lagi menjawab, “Saya seorang protestan.” Teman yang lainnya lagi berkata, “Saya seorang advent.” Yang lainnya lagi menjawab, “Saya methodist.”  Dan yang lainnya lagi menjawab, “Saya karismatik.” 

Begitu banyaknya macam gereja saat ini. Dan belum lagi berbagai aliran dan sekte. Pada hal mereka semua mengatakan bahwa mereka menggunakan alkitab yang sama. 

Keadaan ini sungguh sangat membingungkan. Yang mana sesungguhnya yang bisa disebut kristen yang benar? Karena jika anggota sebuah gereja ditanya, mereka mengaku bahwa merekalah yang benar. Gereja lain itu kurang benar. 

Masing-masing anggota jemaat gereja berkata bahwa merekalah yang benar. Gereja lain itu tidak benar. Bahkan ada sebagian yang mengatakan gereja tertentu, atau gereja x sesat. Sungguh sangat aneh dan membingungkan. 

Ada juga sebagian orang disebut orang kristen, atau dia sendiri mengaku kristen karena dia mengenakan aksesoris kekristenan, seperti mengenakan kalung salib. 

Ada juga sebagian orang menyebut seseorang kristen karena dia menyapa dengan “shalom”. Sebagian orang diklaim menjadi kristen karena mereka pergi ke gereja. 

Apakah memang betul demikian menjadi seorang kristen. Bagaimanakah sesungguhnya seorang kristen sejati? Apakah hanya karena seseorang memakai kalung salib langsung disebut seorang kristen? Pada hal kalung salib hanyalah sebuah aksesoris, atau label yang dikenakan pada seseorang atau sesuatu. 

Jadi muncul pertanyaan. Apakah seseorang yang mengenakan jas putih di rumah sakit langsung disebut seorang dokter? Tentu saja tidak. Seseorang yang mengenakan jas putih di rumah sakit tidak otomatis dipastikan seorang dokter. Karena menjadi seorang dokter tidak bisa ditentukan hanya dengan jas putih. 

Menjadi seorang dokter haruslah dipersiapkan dengan jalur pendidikan khusus, kompetensi, skil, dan berbagai hal yang membuat seseorang menjadi dokter.
Demikian halnya seorang kristen sejati. Seseorang tidak otomatis menjadi kristen sejati hanya karena mengenakan kalung salib, atau karena menyapa dengan “shalom”.

Istilah kekristenan yang digunakan saat ini menjadi sangat membingungkan. Betapa tidak. Berbagai orang bisa menentukan apakah seseorang kristen atau tidak dari perasaan dan pikiran mereka sendiri. 

Mereka disebut kristen karena mereka merasa atau berpikir demikian. Pada hal kekristenan tidak boleh ditentukan oleh perasaan dan pemikiran saja. Oleh karena itu firman Tuhan mengingatkan kita dalam 1 Tesalonika 5:21: Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 

Istilah kekristenan yang didefinisikan dalam kamus pun tidak dapat menentukan dengan pasti tentang kekristenan itu. Dalam kamus Webster, dikatakan: a Christian is “a believer in Christianity; of, pertaining to, or professing belief in Christianity; relating to Christianity or its adherents.”
 
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh kamus Webster ini dapat dikatakan bahwa setan pun bisa termasuk kristen. Dalam Yakobus 2:19 dikatakan: “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” 

Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa setan pun percaya kepada Yesus Kristus. Bahkan mereka sampai gemetar. Tetapi hal itu tidak membuatnya menjadi kristen.  

Menjadi kristen dibutuhkan lebih dari sekedar percaya. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:17).

Istilah kekristenan sekarang ini sungguh sangat membingungkan. Bukan saja dalam pandangan secara umum. Dalam lingkungan budaya kehidupan kekristenan pun sungguh sangat membingungkan kita. 

Betapa tidak? Sekarang ini sungguh begitu banyak organisasi gereja yang menamakan diri mereka kristen, seperti katolik, protestan, baptis, metodist, independen, dan mormon. 

Ada juga beberapa nama gereja yang terbentuk dari inspirasi pendirinya, seperti gereja-gereja yang menamakan dirinya sebagai: gereja kristus, Gereja Sidang Jemaat Allah, Gereja Rasul-Rasul, Saksi Jehova, dan lain sebagainya.
Ada juga gereja yang lahir atas dasar kesukuan dan letak geografisnya, antara lain: HKBP, Gereja Jawa, Gereja Karo, Gereja Simalungun, Gereja Pasundan, dan lain sebagainya. 

Ada juga gereja yang didirikan atas dasar karakternya, seperti: Gereja Tradisional, Gereja Moderat, Gereja Liberal, Gereja Konservative, Gereja Radikal, dan lain sebagainya. 

Semuanya itu menyebut diri mereka kristen. Masing-masing mereka mengklaim bahwa diri merekalah yang benar. Makin aneh rasanya melihat keadaan kekristenan sekarang ini. 

Banyak orang yang haus dan ingin mendapatkan kekristenan sejati atau kekristenan yang benar tapi sulit untuk mendapatkannya.Mengapa?
Sulit menemukan gereja yang merupakan kristen sejati atau kristen yang benar sesuai definisi firman Tuhan dalam alkitab. Oleh karena itu kami terdorong dan dipimpin oleh Roh Kudus untuk menulis mengenai hal ini.

Semoga dengan membaca tulisan ini pikiran saudara terbuka untuk meneliti lebih lanjut bagaimana menjadi kristen sejati. Apakah anda masih ada kemungkinan menjadi kristen sejati dengan terdaftar di gereja anda sekarang ini?    

BACAAN TERKAIT

RECOMMENDED:



www.educarepointbimbel.com